17 April 2013 | 06:03 wib
KEBUMEN, suaramerdeka.com -
Setiap tanggal 16 April warga Urut Sewu selalu diingatkan dengan
peristiwa bentrok antara warga dengan TNI terkait persoalan sengketa
tanah. Untuk mendoakan warga yang tewas dalam tragedi tersebut ratusan
warga menggelar istighosah di lapangan Desa Setrojenar, Kecamatan
Buluspesantren, Selasa (16/4)
Istighosah yang dipimpin Kyai Imam Zuhdi tersebut berlangsung tertib.
Seusai berdoa, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh perwakilan Forum
Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS), Urut Sewu Bersatu (USB) dan
Tim Advokasi Petani Urut Sewu Kebumen (TAPUK).
Ratusan warga dari Desa Setrojenar, Ayam Putih, Brecong dan wilayah
Kecamatan Mirit serta Ambal itu duduk di bawah tenda yang telah siapkan.
Sebagian lagi duduk di teras rumah warga dekat dengan lokasi
istighosah. Di depan tenda juga dipasang hasil bumi sebagai simbol
sumber penghidupan warga dan bendera merah putih yang menyimbolkan sikap
nasionalisme warga terhadap bangsa dan negara.
Koordinator USB, Widodo Sunu Nugroho mengatakan, warga harus selalu
ingat terhadap perjuangan beberapa petani yang tewas dalam tragedi 16
April 2011 silam dalam memperjuangkan haknya. Perjuangan warga Urut Sewu
yang mayoritas bermata pencaharian petani akan terus dilakukan.
Sunu juga mengimbau kepada warga untuk tetap tegar dan berdoa agar
persoalan tersebut bisa segera terselesaikan. "Kami tetap cinta terhadap
NKRI. Semoga perjuangan kami berhasil," tegasnya.
Koordinator (FPPKS) Seniman mengatakan, warga akan terus
mempertahankan haknya dengan menempuh berbagai jalur. Sebab, warga
memiliki surat tanah yang sah yang membuktikan hak kepemilikan atas
tanah. "Saya minta warga tidak goyah dalam memperjuangkan haknya,"
katanya.
Perwakilan TAPUK, Kasran SH mengatakan, berdasarkan data sejarah
mulai dari zaman Belanda, pendudukan Jepang hingga sekarang, tanah di
wilayah Urut Sewu adalah milik sah warga. Di wilayah Urut Sewu tidak
ditemukan hak opstal dan hak erfak yang menjelaskan penggunaan tanah
oleh Belanda. "Saya hanya ingin mengingatkan bahwa tanah ini memang
milik warga," katanya. (
Rinto Hariyadi / CN34 / JBSM )
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/04/17/153302
0 komentar:
Posting Komentar