Rabu, 27 April 2011 | 09:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Selain mengakibatkan 14 warga dilarikan ke rumah sakit, bentrok antar warga dan TNI Angkatan Darat di kawasan Urut Sewu, Setrojenar, Bulus Pesantren, Kebumen, Jawa Tengah pada 16 April mengakibatkan kerugian materil warga. Sebanyak 12 unit sepeda motor warga rusak dalam bentrokan itu.
Hal tersebut berdasarkan hasil verifikasi fakta lapangan yang dilakukan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Institute Studi untuk Penguatan Masyarakat (INDIPT) Kebumen, serta Generasi Muda NU Kebumen dan disampaikan dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (26/4/2011). "Sebagian besar tanki motor rusak parah, berlobang karena dicacah, blok mesin juga pecah, bantalan busa juga dicacah dan dirobek benda tajam, badan motor sebagian besar hancur," ujar Peneliti Hukum dan HAM ELSAM, Wahyudi Djafar. Kerugian akibat pengrusakan tersebut, katanya, ditaksir mencapai Rp 60 juta.
Menurut Wahyudi, selain merusak motor, penyerang juga merusak rumah seorang penduduk dengan mendobrak pintu saat melakukan penyisiran ke rumah-rumah penduduk. Hingga kini, lanjutnya, rumah penduduk yang rusak tersebut belum diperbaiki. "Mereka juga memuntahkan tembakan ke dalam rumah. Mereka mencari Seninam (Ketua Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan)," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, kuasa hukum ELSAM, Andi Muttaqien menyampaikan, sejumlah warga yang motornya dirusak mengadukan perihal pengrusakan tersebut ke Polres Kebumen kemarin. "14 orang yang dirawat di rumah sakit juga buat laporan, mengadukan penganiayaan," katanya.
Seperti diberitakan, bentrok antar warga dan TNI terjadi di Urut Sewu yang menjadi kawasan latihan militer TNI. Terdapat markas Dislitbang TNI Angkatan Darat di sana. Menurut ELSAM, bentrokan dipicu surat pemberitahuan TNI tentang rencana latihan militer yang akan dilakukan Batalyon Infanteri 403/Wirasadapratista, Kentungan Yogyakarta di Urut Sewu.
Padahal menurut perjanjian yang disepakati warga, TNI, dan Pemerintah Kabupaten Kebumen, TNI tidak akan melakukan uji coba senjata di kawasan tersebut. Sehingga rencana uji coba senjata mendapat penolakan.
Warga kemudian membuat blokade di enam titik yang menuju tempat latihan militer. Mengetahui adanya blokade yang dirusak pasukan TNI, warga, kata Wahyudi menghancurkan gapura, menara pantau, dan gudang peluru. Akibatnya, bentrokan tidak dapat dihindari.
Menurut Wahyudi, berdasarkan penuturan warga, TNI mengeluarkan tembakan, menyerang warga yang tengah duduk-duduk di rumah dan warung serta tepi jalan. Pasukan TNI juga mengeluarkan kata-kata kasar dan melakukan penyisiran ke pemukiman pada sore harinya. "Akibat penyerangan dan penyisiran itu warga trauma berat, laki-laki tidak berada di rumah malam hari, anak-anak ketakutan melihat TNI," kata Wahyudi.
Akibat bentrokan tersebut, tujuh orang warga Setrojenar diproses pidana. "Empat orang tersangka perusakan, dua pemukulan, dan satu penghinaan," kata Andi. Sementara pihak TNI yang diduga terlibat, bebas dari proses setelah Polisi Militer Kodam IV Diponegoro menyatakan tidak ada pelanggaran yang dilakukan TNI.
Editor | : A. Wisnubrata |
http://regional.kompas.com/read/2011/04/27/09404927/bentrok.kebumen.12.motor.warga.rusak?utm_source=RD&utm_medium=box&utm_campaign=Kaitrd
0 komentar:
Posting Komentar