Kamis, 14 Februari 2013

Warga Urut Sewu Kirim Surat untuk Presiden


14 Februari 2013 | 19:01 wib
 
Penolakan Latihan Militer di Lahan Milik Rakyat
 
KEBUMEN, suaramerdeka.com - Warga Urut Sewu mengirimkan surat untuk Presiden RI melalui Kantor Pos Kebumen guna memperjuangkan keadilan atas penolakan mereka terhadap latihan militer di lahan warga, Kamis (14/2).
Mereka meminta Presiden segera menghentikan latihan TNI-AD dan uji coba senjata berat di kawasan Urut Sewu.
 
Surat tersebut ditandatangani oleh perwakilan dari berbagai elemen masyarakat Urut Sewu. Diantaranya adalah M Samija selaku tokoh masyarakat, Seniman dari Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS), Widodo Sunu Nugroho dari Urut Sewu Bersatu (USB), Nurhidayat, Paryanto, Ratiman, Muklisin dan Yusup (LPH YAPHI-SOLO).

Surat tersebut ditembuskan kepada DPR RI, MPR RI, KOMNAS HAM, Bupati Kebumen, Komandan Kodim 0709/Kebumen dan DPRD Kebumen.

Koordinator USB, Widodo Sunu Nugroho mengatakan, pada prinsipnya masyarakat tidak memusuhi TNI sebagai alat negara, tetapi masyarakat juga tidak akan tinggal diam terhadap siapa pun yang mengganggu hak-haknya.

"Kami hanya mencari keadilan," katanya.

Dia mengatakan, persoalan tersebut memang sudah berlangsung lama dan tak kunjung mendapat titik terang.
"Celakanya, sebagian masyarakat di luar Urut Sewu justru menyalahkan masyarakat, karena dianggap mengganggu latihan militer yang dilakukan oleh TNI. Padahal masyarakat Urut Sewu semata-mata hanya mempertahankan hak yang seharusnya dilindungi oleh negara," katanya.

Dia menjelaskan, aktivitas latihan militer tersebut dinilai sangat merugikan warga. Saat militer melaksanakan latihan, misalnya, petani dilarang melakukan aktivitas pertanian.

"Persoalan pokok dalam konflik ini adalah hak atas tanah, dalam hal ini masyarakat dilanggar hak-haknya dengan adanya latihan TNI di atas tanah milik rakyat," jelas dia.

Dia mengungkapkan, sejak aksi penolakan warga berlangsung hingga kini, sudah banyak pengorbanan yang dilakukan warga seperti waktu, tenaga dan biaya. Setidaknya, lanjut dia, terdapat tindak kekerasan yang dialami 8 orang, 6 orang tertembak dan 12 unit motor dirusak. Bahkan, sebanyak 5 orang tewas akibat ledakan peluru dalam aksi penolakan tersebut.
( Rinto Hariyadi / CN33 / JBSM

http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/02/14/145503/Warga-Urut-Sewu-Kirim-Surat-untuk-Presiden

0 komentar:

Posting Komentar