Sabtu, 10 September 2011

Urut Sewu, Spirit untuk Maju

10 September 2011 | 

  • Oleh Arif Widodo
URUT Sewu, lokasi yang menjadi tempat bentrokan antara personel TNI dan sejumlah warga Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen, masih menjadi pusat perhatian masyarakat. 

Perkaranya, diputus Pengadilan Negeri (PN) Kebumen pada Kamis, 8 September 2011. Vonis 5 bulan untuk dua terdakwa yang terlibat penganiayaan terhadap seorang warga Desa Ambalresmi Kecamatan Ambal, saat mengirim logistik ke Kantor Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI AD yang dikepung warga pada Senin, 11 April 2011. 

Sedangkan  empat terdakwa yang terlibat  perusakan gapura masuk menuju tempat latihan TNI AD di Pantai Setrojenar pada Sabtu, 16 April 2011, diputus 6 bulan. Vonis kepada masing-masing terdakwa itu dipotong masa tahanan sejak 21 April 2011. 

Proses peradilan yang mendapat sorotan luas berbagai pihak itu, tidak lepas dari perseteruan yang muncul atas penolakan latihan militer dan konflik status tanah yang berujung bentrokan pada Sabtu, 16 April 2011. Tulisan ini bukan untuk mengingat-ingat kembali kejadian suram itu, biarlah proses hukum berjalan sesuai relnya. Apresiasi patut diacungkan kepada aparat kepolisian yang selalu mengamankan sidang di Gedung Juang Kebumen. Bahkan Kapolres AKBP Andik Setiyono SH SIK MH tidak pernah absen menyaksikan sidang yang berlangsung mulai Senin, 11 Juli 2011 itu. Warga Urut Sewu yang datang mengikuti jalannya persidangan pun mampu menjaga diri sehingga tidak ada kegaduhan.

Memiliki niatan untuk membangun suasana yang melegakan pada masing-masing pihak, tampaknya cukup berarti dalam menapaki perjalanan penyelesaian konfik status tanah yang digunakan sebagai latihan uji coba senjata TNI AD tersebut. Pun isu Urut Sewu itu begitu kuat dijadikan spirit untuk maju. Kawasan yang meliputi 8 kecamatan, mulai Mirit, Ambal, Buluspesantren, Klirong, Petanahan, Puring, Buayan, hingga Ayah, menyimpan potensi luar biasa. Alangkah bersyukurnya Kebumen  memiliki emas hitam yang demikian luasnya, sepanjang kurang lebih 57 km. 

Pantas Bupati H Buyar Winarso SE membuat pijakan pembangunan jangka panjang untuk 25 tahun mendatang dari kawasan Urut Sewu, tepatnya di Pantai Suwuk Desa Tambakmulyo Kecamatan Puring. Lokasi yang menjadi titik temu kawasan pariwisata dan pertanian itu sebagai pijakan menuju agrobisnis. (SM, 31/07/11)

Potensi Besar

Dengan memberikan keleluasaan sesuai porsinya masing-masing maka jalan untuk keluar dari masa-masa sulit (penyelesaian status tanah) akan terbuka lebar. Jika dirunut dari timur ke barat, potensi tak terhingga yang disederhanakan menjadi Urut Sewu itu tidak berhenti sampai di tujuan agrobisnis. Membuka gerbang menuju cita-cita besar tersebut, patut dihargai.
Selain prospek agrobisnis yang gemilang, ada juga potensi pasir besi dan tempat selancar (surfing) terbaik di Jateng, yakni pantai berpasir putih  Menganti, di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah. Pantai lainnya seperti Petanahan dan Logending pun tidak kalah menawan. Termasuk Pantai Setrojenar.

Jadi, tinggal bagaimana mengelola kawasan yang terbukti mampu menggugah semangat untuk maju  dan menjadikannya beribu (sewu) manfaat bagi kesejahteraan masyarakat. 

Tentunya, tidak hanya berkutat pada konflik status tanah. Jika sudah tersingkap pintu gerbang di Urut Sewu untuk menuju pembangunan jangka panjang, mestinya ada pintu maaf atas kejadian yang berbuah perkara tersebut.  Tindakan radikal, menurut Romo Frans de Sales SCJ, karena miskomunikasi atau komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Dalam perkara Setrojenar, tentunya antara TNI dan warga setempat.  

Radikalisme yang terjadi akhir-akhir ini ternyata juga dikait-kaitkan dengan lunturnya pemahaman Pancasila yang sudah mencapai titik nadir. Bahkan karena didasari kondisi memprihatinkan, pemerintah berencana memasukkan kembali Pancasila dalam kurikulum sekolah. (SM, 06/08/11). Jadi, kekurangan yang ada perlu diperbaiki bersama-sama. Pascakonflik hendaknya dijadikan sebagai media untuk belajar menyalurkan spirit yang sudah menyala itu ke hal-hal  positif. Bukan hanya berlaku pada masyarakat Urut Sewu melainkan juga untuk warga Kebumen secara umum. (10)

— Arif Widodo, wartawan Suara Merdeka, tinggal di Kebumen

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/09/10/158694/Urut-Sewu-Spirit-untuk-Maju

0 komentar:

Posting Komentar