Selasa, 26 April 2011 | 22:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Bentrokan antara warga dan TNI yang terjadi di Desa Setrojenar, Bulus Pesantrean, Kebumen, Jawa Tengah, pada 16 April, meninggalkan trauma bagi warga Setrojenar, terutama anak-anak. Peneliti Hukum dan Hak Asasi Manusia dari Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Wahyudi Djafar, mengatakan bahwa anak-anak di Setrojenar tampak ketakutan setiap kali melihat tentara melintas.
"Ini dituturkan warga. Makanya kami meminta permohonan bantuan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban," kata Wahyudi dalam jumpa pers di kantor Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) di Jakarta, Selasa (26/4/2011).
ELSAM bersama Institute Studi untuk Penguatan Masyarakat (INDIPT) Kebumen dan Generasi Muda NU Kebumen melakukan verifikasi fakta terkait bentrokan di Kebumen. Dari hasil verifikasi fakta di lapangan, ELSAM dan dua LSM lainnya itu menemukan bahwa sebagian besar warga Setrojenar pascabentrokan menjadi takut keluar rumah pada malam hari.
"Aktivitas ibadah di malam hari seperti di mushala belum berlangsung sebagaimana mestinya," ungkap Wahyudi.
Selain itu, lanjutnya, warga yang menjadi korban bentrokan tidak berani pulang ke rumahnya di Desa Setrojenar setelah dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit yang merawat mereka. "Mereka memilih pulang ke rumah saudaranya, ke tempat lain, karena takut," kata Wahyudi.
Ia juga menuturkan bahwa hingga kini pihak kepolisian masih berjaga di sekitar Setrojenar. Sementara itu, pihak TNI terkonsentrasi di Markas Dislitbang yang letaknya dekat dengan wilayah perumahan warga.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi bentrokan antara TNI AD dan warga Setrojenar. Sebanyak 13 warga luka berat dan 4 petani luka tembak peluru karet sehingga dilarikan ke rumah sakit. Kini, sebagian warga yang dirawat sudah diperbolehkan pulang. Adapun sebanyak dua warga yang terluka tembak masih menjalani perawatan.
Editor | : I Made Asdhiana |
http://regional.kompas.com/read/2011/04/26/22265097/anak-anak.di.setrojenar.trauma?utm_source=RD&utm_medium=box&utm_campaign=Kaitrd
0 komentar:
Posting Komentar