Kamis 28 Apr 2011, 18:30 WIB
\\\"Nyaris tak ada yang melindungi kami. Karena itu, kami meminta dukungan, salah satunya ke sini,\\\" ujar warga Setrojenar, Kebumen, Paryono di Kantor LBH Semarang, Jl. Parang Kembang, Semarang, Kamis (28\/4\/2011).
Paryono datang bersama sejumlah warga. Mereka mengaku telah bertemu dengan berbagai pihak, mulai dari Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) di Jakarta, Komnas HAM, dan lain-lain. Namun, sejauh ini belum ada tindak lanjut terhadap permasalahan yang ada.
\\\"Baik persoalan bentrok itu maupun sengketa lahan, semua masih mengambang,\\\" imbuhnya.
Sementara itu warga lain yang bernama Seniman mengaku saat ini warga masih terus diperiksa. Sementara, pihak TNI yang terlibat belum tersentuh.
\\\"Belum sekali pun kami dimediasi untuk bertemu dengan TNI membahas masalah lahan. Padahal itu penting karena pokok persoalannya ada disana,\\\" kata Seniman.
Staf Operasional LBH Semarang, Erwin Dwi Kristianto mengatakan berbagai pihak memang cenderung mendukung TNI. Namun, ia yakin warga Kebumen berada di pihak yang benar. \\\"Kalau pada saat bentrok itu, warga mengancam keselamatan TNI, seharusnya polisi yang menangani. Bukan langsung tembak begitu saja,\\\" ujar Erwin.
Warga juga punya bukti kuat atas kepemilikan lahan tersebut. Oleh karenanya, LBH Semarang berharap semua pihak memandang persoalan sengketa lahan itu bukan dari satu sisi, yakni pentingnya latihan militer. Tapi juga legalitas dan faktor sosial.
Sebelum berkunjung ke LBH, warga bertemu dengan Badan Pertahanan Nasional (BPN) Jateng. Namun hasilnya tidak cukup menggembirakan. BPN mengakui peminjaman lahan dilakukan oleh TNI untuk latihan militer di Kawasan Urutsewu. Tapi mereka tidak berani memutuskan siapa yang berhak atas lahan tersebut.
Selain LBH, pertemuan itu juga dihadiri perwakilan KPA, Zaenal Mutaqin. Warga menunjukkan surat kepemilikan tanah beserta sebendel Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Mereka berharap TNI mundur dari Urutsewu agar konflik tidak terus terjadi.
(try/feb)
http://news.detik.com/berita/1628078/masih-diteror-tni-warga-urutsewu-kebumen-mengadu-ke-lbh-semarang
0 komentar:
Posting Komentar