AKSI DEMONSTRASI: Ribuan petani pesisir selatan Urut Sewu Kebumen saat menggelar demonstrasi menolak pemagaran tanah oleh TNI AD di halaman Gedung DPRD Kebumen, Rabu(8/7).(suaramerdeka.com/ Supriyanto)
KEBUMEN, suaramerdeka.com – Sejumlah petani di kawasan pesisir selatan Urut Sewu Kebumen menggelar demonstrasi di halaman DPRD Kebumen, Rabu (8/7). Agenda aksi unjuk rasa warga yang berasal dari 15 desa di pesisir selatan itu untuk menolak pemagaran tanah yang dilakukan oleh TNI AD.
Dalam aksi yang diklaim diikuti oleh 3.000 peserta itu, warga menuntut pemerintah pusat, Pemkab Kebumen, menghentikan kegiatan pemagaran dan membongkar pagar yang telah terbangun di pesisir Urut Sewu. Peserta aksi juga menuntut untuk dihentikannya proses sertifikasi hak pakai yang diajukan oleh pemerintah RI melalui Kementerian Pertahanan, melalui TNI AD atas tanah milik rakyat di pesisir Urut Sewu. “Kami juga mendesak pengelolaan kawasan Urut Sewu menjadi kawasan yang hanya untuk pertanian dan pariwisata rakyat,” ujar Koordinator Urut Sewu Bersatu (USB) Widodo Sunu Nugroho dalam pernyataaan sikapnya.
Peserta aksi menuntut dijalankannya Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kebumen yang menitikberatkan pembangunan berbasis agribisnis secara efektif dan melindungi kawasan pertanian di Urut Sewu agar tidak beralih fungsi untuk peruntukan yang lain. Selain itu, mengusut secara tuntas tragedi 16 April 2011 yang mengakibatkan tujuh orang tertembak peluru karet, 13 orang terluka dan 12 sepeda motor rusak.
(Supriyanto/ CN40/ SM Network)
http://berita.suaramerdeka.com/sejumlah-petani-urut-sewu-demo-tolak-pemagaran/
0 komentar:
Posting Komentar